Minggu, 05 Agustus 2012

ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY VERSUS ELECTROMAGNETIC BIOCOMPATIBILITY


1.     Latar belakang
Seiring dengan berkembang nya teknologi, beberapa perangkat yang ada memiliki interferensi yaitu sebuah gelombang electromagnetic yang dapat mengganggu kinerja dari perangkat lain. Interferensi ini sangat mengganggu baik secara langsung maupun secara tak langsung kehidupan organism terutama manusia. Interferensi ini bisa di analogikan seperti smog/ asap yang berupa polusi, namun berbeda dengan smog golombang electromagnetic yang dipancarkan tidak dapat dilihat dengan mata namun memiliki tingkat bahaya yang sama.
 Namun tidak semua teknologi memiliki interferensi yang dapat mengganggu kehidupan organism, terdapat beberapa teknologi yang tidak memiliki interferensi maupun memiliki interferensi yang relative kecil, berikut ini adalah beberapa cirri teknologi yang memiliki interferensi yang kecil yaitu : memiliki frekuensi yang dapat diterima oleh organism makhluk hidup, dan beberapa jenis memiliki frekuensi yang dapat mempengaruhi serta mengancam keselamatan organism.
Saat organinisme/ tubuh manusia menjadi victim atau menerima interferensi dari perangkat yang memancarakan gelombang electromagnetic, dari dalam tubuh individu tersebut mengeluarkan reaksi terhadap interferensi tersebut yang dinamakan endogenous oscillatory electrical activity. Electromagnetic biocompatibility merupakan perluasan makna dari Electromagnetic compatibility, namun dianatara kesamaan antara EMC dan EMBC terdapat perbedaan antara keduanya.
EMBC akan menstimulasi suatu makhluk hidup agar memiliki kekebalan terhadap interferensi gelombang electromagnetic. Stimulus yang diberikan bertujuan untuk merangsang endogenous oscillatory electrical activity, dengan memberikan emisi yang ada di batas toleransi.


2.     Tujuan :
1.     Mengetahui perbedaan mendasar antara EMC dan EMBC
2.     Mengetahui range frekuensi explotion yang akan menjadi emc imunity
3.     Memberikan stimulus ke suatu organism agar memiliki ability yang kebal terhadap interferensi gelombang electromagnetic
4.     Dapat menghitung secara teoritis magnetic fluks density

3.     Batasan Masalah :
1.     Pada penelitian ini pengujian akan dilakukan di frekuensi yang telah di tetapkan yaitu antara 60 MHz sampai dengan 60 GHz
2.     Untuk frekuensi eksplosion  lebih difokuskan kepada frekuensi yang sangat kecil yaitu 300 Hz
3.     Melakukan pemisahan pengukuran dari range 9kHz – 1000MHz, untuk emisi menjadi 4 band frekuensi yaitu : A 9kHz–150kHz,B 0.15MHz–30MHz,C 30–300MHz, D 300–1000MHz.
4.     Pengujian di orientasikan kepada perangkat yang dipakai di area perumahan dan area rumah sakit
5.     Pengujian dalam EMBC dilakukan saat terjadi contact current yaitu saat tubuh seseorang bersentuhan langsung dengan perangkat uji

4.     Metodologi pengukuran

Tahap awal yang perlu dilakukan adalah dengan mendisain cara agar dapat mereduksi magnetic field karena dengan mereduksi magnetic field itu berarti anda sudah tahu cara mereduksi power frekuensi magnetic field. Dengan menggunakan rumus bio savart, superposisi adalah cara mengolah power frekuensi magnetic field. Untuk near field sumber listrik, rugi-rugi reflection di dominasi oleh frekuensi rendah, dan rugi-rugi penyerapan di dominasi oleh frekuensi tinggi.
Ketikan suatu harmonisa bermacam mendan magnet B(x,wt) menembus suatu medium dengan konduktivitas σ dan permeabilitas μ, maka magnetig fluks akan berubah menjadi elektromagnetive force (EMF)  dan dialiri oeh arus eddy yang mengalir dikonduktor dan tegak lurus pada bidang, sebagai hasilnya medan magnet akan diubah. Keadaan ini bisa digambarkan dengan menggunakan persamaan Maxwell.
Persamaan dalam bentuk umum  menjadi :
B =B0 exp- (1+ j) x/d
Pengukuran dari frekuensi yang sangat rendah carried out nilai global dari RMS dari tiga orthogonal sudut yaitu sudut x,y,z
Veff (x, y, z) = root of (Veff x2 +Veff y2 +Veff z2)
Pengukuran dilakukan di area medical, dimulai dengan pengukuran magnetic field yang berada pada ruang emergency. Banyak aktivitas medis dilakikan disini yang berkaitan dengan electrical signal seperti clinical dan researches.
  
pada kasus diatas terdapat lebih dari dua kali prudential avoidance threshold, jadi sangat disaran kan agar menguji kembali ELF MF, ternyata setelah melakukan trouble shout dan di uji kembali dapat dilihat :

Kesimpulan :
EMC bertujuan untuk mencegah terjadi nya inteerferensi, namun untuk konteks yang lebih luas suatu equipment agar tidak mengganggu kehidupan perlu konsep electromagnetic biocompatibility dimana EMBC ini harus terstruktur dengan baik dan didasari oleh ilmu pengetahuan yang lebih luas agar dapat diterima dalam lingkungan.
Dari pengujian diatas pengujian dalam ruang medis, masalah bisa jadi muncul karena pengetahuan mereka tentang EMBC sangat kecil, dapat dilihat dari magnetic fluks nya yang lebih besar dari 0.2 micro T, dimana seperti disebutkan diatas bahwa jika magnetig fluks yang dihasilkan oleh suatu perangkat mengenai organism secara terus menerus dapat mengakibatkan kangker dan berbagai penyakit berbahaya lainnya.





sumber : Electromagnetic Compatibility versus Electromagnetic Biocompatibility By : Mircea Ion Buzdugan, Horia Bălan, Dorin Mureşan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar