1.
Latar
belakang
Seiring
dengan berkembang nya teknologi, beberapa perangkat yang ada memiliki
interferensi yaitu sebuah gelombang electromagnetic yang dapat mengganggu
kinerja dari perangkat lain. Interferensi ini sangat mengganggu baik secara
langsung maupun secara tak langsung kehidupan organism terutama manusia.
Interferensi ini bisa di analogikan seperti smog/ asap yang berupa polusi,
namun berbeda dengan smog golombang electromagnetic yang dipancarkan tidak
dapat dilihat dengan mata namun memiliki tingkat bahaya yang sama.
Namun tidak semua teknologi memiliki
interferensi yang dapat mengganggu kehidupan organism, terdapat beberapa
teknologi yang tidak memiliki interferensi maupun memiliki interferensi yang
relative kecil, berikut ini adalah beberapa cirri teknologi yang memiliki
interferensi yang kecil yaitu : memiliki frekuensi yang dapat diterima oleh
organism makhluk hidup, dan beberapa jenis memiliki frekuensi yang dapat mempengaruhi
serta mengancam keselamatan organism.
Saat
organinisme/ tubuh manusia menjadi victim atau menerima interferensi dari
perangkat yang memancarakan gelombang electromagnetic, dari dalam tubuh
individu tersebut mengeluarkan reaksi terhadap interferensi tersebut yang
dinamakan endogenous oscillatory electrical activity. Electromagnetic
biocompatibility merupakan perluasan makna dari Electromagnetic compatibility,
namun dianatara kesamaan antara EMC dan EMBC terdapat perbedaan antara
keduanya.
EMBC
akan menstimulasi suatu makhluk hidup agar memiliki kekebalan terhadap
interferensi gelombang electromagnetic. Stimulus yang diberikan bertujuan untuk
merangsang endogenous oscillatory electrical activity, dengan memberikan emisi
yang ada di batas toleransi.
2.
Tujuan
:
1.
Mengetahui perbedaan mendasar antara EMC
dan EMBC
2.
Mengetahui range frekuensi explotion
yang akan menjadi emc imunity
3.
Memberikan stimulus ke suatu organism
agar memiliki ability yang kebal terhadap interferensi gelombang
electromagnetic
4.
Dapat menghitung secara teoritis
magnetic fluks density
3.
Batasan
Masalah :
1.
Pada penelitian ini pengujian akan
dilakukan di frekuensi yang telah di tetapkan yaitu antara 60 MHz sampai dengan
60 GHz
2.
Untuk frekuensi eksplosion lebih difokuskan kepada frekuensi yang sangat
kecil yaitu 300 Hz
3. Melakukan
pemisahan pengukuran dari range 9kHz – 1000MHz, untuk emisi menjadi 4 band
frekuensi yaitu : A 9kHz–150kHz,B 0.15MHz–30MHz,C 30–300MHz, D 300–1000MHz.
4. Pengujian
di orientasikan kepada perangkat yang dipakai di area perumahan dan area rumah
sakit
5. Pengujian
dalam EMBC dilakukan saat terjadi contact current yaitu saat tubuh seseorang
bersentuhan langsung dengan perangkat uji
4.
Metodologi
pengukuran
Tahap
awal yang perlu dilakukan adalah dengan mendisain cara agar dapat mereduksi
magnetic field karena dengan mereduksi magnetic field itu berarti anda sudah
tahu cara mereduksi power frekuensi magnetic field. Dengan menggunakan rumus
bio savart, superposisi adalah cara mengolah power frekuensi magnetic field.
Untuk near field sumber listrik, rugi-rugi reflection di dominasi oleh
frekuensi rendah, dan rugi-rugi penyerapan di dominasi oleh frekuensi tinggi.
Ketikan
suatu harmonisa bermacam mendan magnet B(x,wt) menembus suatu medium dengan
konduktivitas σ
dan permeabilitas μ,
maka
magnetig fluks akan berubah menjadi elektromagnetive force (EMF) dan dialiri oeh arus eddy yang mengalir
dikonduktor dan tegak lurus pada bidang, sebagai hasilnya medan magnet akan
diubah. Keadaan ini bisa digambarkan dengan menggunakan persamaan Maxwell.
Persamaan
dalam bentuk umum menjadi :
B
=B0 exp- (1+ j)
x/d
Pengukuran
dari frekuensi yang sangat rendah carried out nilai global dari RMS dari tiga
orthogonal sudut yaitu sudut x,y,z
Veff (x, y, z) = root of (Veff x2
+Veff y2 +Veff z2)
Pengukuran dilakukan di area medical,
dimulai dengan pengukuran magnetic field yang berada pada ruang emergency.
Banyak aktivitas medis dilakikan disini yang berkaitan dengan electrical signal
seperti clinical dan researches.
pada kasus diatas terdapat lebih dari
dua kali prudential avoidance threshold, jadi sangat disaran kan agar menguji
kembali ELF MF, ternyata setelah melakukan trouble shout dan di uji kembali
dapat dilihat :
Kesimpulan :
EMC bertujuan untuk mencegah terjadi nya
inteerferensi, namun untuk konteks yang lebih luas suatu equipment agar tidak
mengganggu kehidupan perlu konsep electromagnetic biocompatibility dimana EMBC
ini harus terstruktur dengan baik dan didasari oleh ilmu pengetahuan yang lebih
luas agar dapat diterima dalam lingkungan.
Dari pengujian diatas pengujian dalam
ruang medis, masalah bisa jadi muncul karena pengetahuan mereka tentang EMBC
sangat kecil, dapat dilihat dari magnetic fluks nya yang lebih besar dari 0.2
micro T, dimana seperti disebutkan diatas bahwa jika magnetig fluks yang
dihasilkan oleh suatu perangkat mengenai organism secara terus menerus dapat
mengakibatkan kangker dan berbagai penyakit berbahaya lainnya.
sumber : Electromagnetic Compatibility versus Electromagnetic Biocompatibility By : Mircea Ion Buzdugan, Horia Bălan, Dorin Mureşan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar